Blogroll

Selamat Datang di Official Blog Remas Rasyadaa SMAN 1 Manyar

Salah satu Organisasi keagamaan yang berdiri di SMAN 1 Manyar. Berpusat di Masjid Rasyadaa SMAN 1 Manyar.

Diklat 2014/2015

Diklat, sebagai sarana pelatihan kepribadian dan keorganisasian.

Harlah ke-6 Remas Rasyadaa SMAN 1 Manyar

Pemotongan tumpeng oleh Bapak pembina dalam acara Harlah Remas Rasyadaa yang ke-6.

Grup Al-Banjari Remas Rasyadaa

Salah satu kegiatan Ekstrakulikuler yang dibawahi oleh Remas Rasyadaa.

Tadarrus Al-Quran

Salah satu kegiatan harian Remas Rasyadaa.

Saturday, February 18, 2017

Wednesday, February 15, 2017

MICRONEMA 2017, Islamic Competition of Remas Rasyadaa Smanema

MICRONEMA 2017, Islamic Competition of Remas Rasyadaa Smanema
Tanggal :
 23 April 2017
Tempat : SMA Negeri 1 Manyar
Pendaftaran :
  • Tanggal Pendaftaran : 1 Maret – 16 April 2017
    • Tempat : Gazebo Smanema (Jl. Kayu Raya Perum Pongangan Indah, Gresik)
  • Biaya Pendaftaran : Rp 120.000 / Tim
  • Technical Meeting : 16 April 2017
    • Tempat : SMA Negeri 1 Manyar
    • Waktu : 06.30 – Selesai
  • Cara Pendaftaran :
Hadiah :
  • Juara 1 : Rp. 1.750.000 (Trophy + Sertifikat peserta&pelatih)
  • Juara 2: Rp. 1.250.000 (Trophy + Sertifikat peserta&pelatih)
  • Juara 3: Rp. 750.000 (Trophy + Sertifikat peserta&pelatih)
  • Juara Harapan 1: Rp. 500.000 (Trophy +Sertifikat peserta&pelatih)
  • Juara Harapan 2: Rp. 200.000 (Trophy+ Sertifikat peserta&pelatih)
More Information :

PERSYARATAN AL BANJARI 2017 (MICRONEMA)

FORMULIR PENDAFTARAN ONLINE

Monday, September 26, 2016

Kriteria Manusia Beruntung Menurut Al-Quran

“Sesungguhnya keberuntungan itu tidak diukur dari apa yang kita dapatkan, melainkan dari nilai manfaat yang ada pada diri kita. Sehingga dapat berguna bagi orang banyak.”


     Beruntung lah mereka. Itulah selintas pikiran saya ketika melihat orang yang keluar dari rumah megah bertingkat, berpakaian rapih wah dan masuk mobil mewah. Hidup mereka serba cukup, semua keinginannya terpenuhi, anak-anaknya sekolah di luar negeri, setiap liburannya jalan-jalan jauh dari tempat domisilinya. Namun benarkah orang beruntung golongan mereka?

     Bisa jadi iya, kalau orangnya sholeh beriman dan bertaqwa. Namun bagi mereka yang saat ini dalam kekurangan dalam materi belum tentu dikatakan tidak beruntung. Untung dan belum beruntung merupakan dua sisi yang berlawanan. Satu sisi merupakan harapan dan sisi lain merupakan ancaman. Wajar jika ketidakberuntungan membuat kegelisahan banyak orang. Bagi seorang Muslim ketidakberuntungan tersebut merupakan ujian kehidupan. Allah SWT berfirman, 
     “Dan sesungguhnya  akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan  buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan “Innalillaahi wa inna ilaihi raaji’un”. (Al-Baqaroh: 155-156).

Pandangan Al-Quran:

     Naluriah memang, jika kita mengakui kelebihan mereka merupakan keberuntungan. Sebagai umat Islam yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup perlu mengkaji secara mendalam ungkapan di atas. Kebenaran akan keberuntungan dan keburukan di atas perlu kita kaji kembali.

     Al-Quran yang bersifat universal dan menyeluruh tidak melewatkan bahasan tersebut. Sebelas ayat pertama dalam Surat Al-Mu’minun menyatakan, ada enam orang yang bisa dinyatakan sebagai orang beruntung.

Orang beruntung menurut ayat tersebut;

Pertama: orang yang khusyu’ dalam sholatnya. Orang yang khusyu’ dapat menggugurkan dosa serta mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Namun bukanlah hal mudah untuk mendapatkan kekhusyu’an dalam sholat. Arti khusyu’ secara umum adalah memahami makna setiap lantunan doa dalam sholat, menghilangkan berbagai urusan dunia dan menghadirkan jiwa seolah-olah sedang berkomunikasi dengan Allah SWT.  Namun saya memahami khusyu’ itu bukan hanya dari takbir hingga salam, tapi dari salam hingga takbir, di balik. Artinya kalau sholat dapat mencegah perbuatan jahat keji dan munkar, maka bukti dari khusyu’ itu adalah orang itu terjaga dari perbuatan keji dan munkar mulai selesai dari salam sampai takbir ke waktu sholat berikutnya. Semoga bisa dipahami.

Kedua: menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna. Diam itu emas. Namun diam disini adalah diam dari hal-hal yang tidak berguna, termasuk berbicara. Tetapi bila diam dari perbuatan dan perkataan yang baik merupakan kematian bagi seseorang.  Jadi orang beruntung itu adalah orang yang senantiasa menjaga lisan dan anggota tubuhnya dari kejahatan dan kemungkaran.

Ketiga: Menunaikan Zakat. Zakat adalah kewajiban bagi seorang muslim yang bernyawa. Ada zakat fitrah dan maal (harta). Adanya kesadaran dan kemampuan dalam mengeluarkan zakat memberi nilai manfaat yang sangat banyak. Selain membersihkan diri dan harta juga dapat membantu mereka yang kekurangan.

Keempat: menjaga kemaluan. Menjaga kemaluan adalah menjaga diri. Orang yang dapat menjaga kemaluannya dari kemaksiatan adalah orang yang beruntung menurut Al-Quran. Maka sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga diri dari dosa yang ditimbulkan dari kemaluan.

Kelima: Menjaga amanah dan janji. Mendapatkan kepercayaan dari orang itu sulit, namun menjaga amanah dan kepercayaan itu jauh lebih sulit. Menyia-nyiakan amanah adalah khianat, dan khianat adalah perbuatan dosa. Begitu juga janji, janji adalah hutang. Kalau memberikan janji kepada seseorang, ya harus di tunaikan sampai kapanpun.

Keenam: menjaga sholat. Sholat adalah kunci amal ibadah. Jika sholatnya baik maka baik pula segala amal ibadahnya, dan jika sholatnya rusak maka rusak pulalah semua amalnya. Selain itu nabi Muhammad mengatakan bahwa, sholat adalah tiang agama, bagi siapa yang meninggalkan sholat berarti sengaja merubuhkan agama dalam dirinya.

     Demikianlah kriteria manusia beruntung dalam pandangan Al-Quran. Keberuntungan yang sesungguhnya. Jika kita masuk kedalam kriteria di atas maka masuklah kita sebagai orang yang beruntung, yang balasannya Allah janjikan syurga Firdaus. Dan kalau belum maka mari kita berusaha untuk masuk kedalam kategori tersebut. Wallahu’alam.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh 

Friday, April 1, 2016

Assalamualaikum Para Pecinta Seni Islam !!! 😊😊😊

Wahhh kayaknya Peringatan Isra' Mi'raj semakin dekat ya ?? Bingung mau memperingatinya kayak gimana ?? Pengen ikut lomba tapi bingung dimana?? 😦😦

Ini nih kabar gembira untuk kalian πŸ˜‰πŸ˜‰
πŸ‘‡πŸ‘‡

Untuk menyambut Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW,
Remas Rasyadaa SMANEMA dengan bangga mempersembahkan πŸ‘MICRONEMAπŸ‘ (Islamic Competition of Remas Rasyadaa Smanema) πŸŽ‰πŸŽ†πŸ™Œ

Ajang kompetisi bakat Festival Albanjari tingkat umum se-Gresula ini akan diadakan pada tanggal 1 Mei 2016 di SMAN 1 Manyar.

πŸ“Pendaftaran di buka mulai 21 maret - 23 April di Gazebo SMAN 1 Manyar
    ✏ senin - kamis pukul 14.00 - 17.00 WIB
    ✏ jum'at pukul 13.00 - 16.00 WIB
    ✏ sabtu pukul 13.00 - 17.00 WIB
    ✏ minggu pagi pukul 08.00 - 12.00 WIB dan siang pukul 13.00 - 17.00 WIB

πŸ’Έ Dengan biaya pendaftaran Rp 110.000,-

πŸ† Adapun hadiah bagi pemenang :
    πŸ‘‰ Juara 1 : Uang Rp 1.500.000 + Trophy + Sertifikat
    πŸ‘‰ Juara 2 : Uang Rp 1.000.000 + Trophy + Sertifikat
    πŸ‘‰ Juara 3 : Uang Rp 750.000 + Trophy + Sertifikat
    πŸ‘‰ Juara harapan 1 : Trophy + Sertifikat
    πŸ‘‰ Juara harapan 2 : Trophy + Sertifikat

πŸ“Ž Technical Meeting dilaksanakan pada :
    Hari/tanggal : Minggu, 24 April 2016
    Pukul : 08.00 - selesai
    Tempat : SMA Negeri 1 Manyar

Untuk info lebih lanjut hubungi CP :
πŸ“±Alfin : 085645384141/id line : ilmansyahalam
πŸ“±Adel : 082232200336/id line: adel26_ /bbm : 575517C4

Jadi, tunggu apalagi?
πŸ‘Š Segera daftarkan grup kalian sebelum kuota tepenuhi ya !!! πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰

Untuk Formulir Pendaftaran bisa di download di sini Download formulir_pendaftaran.



Wassalamualaikum Wr. Wb. 😊😊

Monday, October 26, 2015

Ternyata Begini Bahayanya Tergilas Waktu Subuh

Allah Subhanahu wa ta’ala bersumpah dalam Surat Al Fajr, “Demi fajar (waktu Subuh).” Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan, “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh.”

Ada apa sebenarnya di balik waktu subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu subuh? Apakah waktu subuh sangat berbahaya?

Ya, ternyata waktu subuh memang benar-benar sangat berbahaya. Waktu subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok yang merampas harta benda kita. Sebab jika kita ‘tergilas waktu subuh,’ sehingga melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan harta. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR. Muslim).

Selain itu, waktu subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu subuh,’ sehingga mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala shalatnya.

“… dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk,” (HR. Muslim).

Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Kurang lebih setara dengan shalat selama sepuluh jam, atau sekitar 150 kali shalat. Begitu besar fadilah shalat subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki. Dan betapa malangnya orang yang ‘tergilas waktu subuh’, sehingga mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

Kemudian, waktu Subuh juga lebih berbahaya dan mengerikan dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian?

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak,” (HR. Bukhari Muslim).

Orang yang ‘tergilas waktu subuh’ sehingga tidak mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, dirinya disetarakan dengan orang munafik. Dan orang munafik sesungguhnya adalah orang yang dalam keadaan terancam bahaya. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam,” (QS. An Nisa:140).

Tentunya Neraka Jahanam itu jauh lebih berbahaya dan mengerikan dibandingkan kobaran api yang disiram bensin.

Jamaah yang dimuliakan Allah, agar kita tidak merasakan kejamnya ‘gilasan waktu subuh’, maka, “Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh,” (QS. Al Falaq: 1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu subuh dengan sebaik-baiknya. Marilah kita biasakan mengerjakan shalat sunnah (shalat fajar) dan bagi laki-laki hendaknya shalat berjamaah di masjid.

Demikianlah sedikit yang dapat disampaikan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu subuh sebaik-baiknya. Dan semoga kita tidak termasuk orang yang tergilas waktu subuh.

Billahitaufik walhidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.